Selasa, 11 Juni 2013

Penyandang Diabetes Boleh Berpuasa, Asaaal ?

Bulan Ramadan akan tiba sebentar lagi. Bagi orang-orang yang menyandang penyakit kronis seperti diabetes, puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Tapi bukan berarti pasien diabetes tak boleh berpuasa. Pasien diabetes memang termasuk salah satu pasien yang berisiko saat menjalankan puasa. Tapi dengan pengaturan yang tepat, pasien diabetes masih bisa tetap sehat menjalankan ibadahnya. "Orang diabetes, apalagi yang baru terdiagnosa dan pertama kali berpuasa, penting untuk melakukan pengkajian dan konseling pra Ramadan," jelas dr Wismandari, SpPD, FINASIM, dalam acara Simposium PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) Forum 'Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa dengan Sehat Fisik dan Jasmani', di Ruang AULA FKUI, Jakarta, Selasa (11/6/2013). Menurut dr Wismandari, sejak 2-4 bulan sebelum berpuasa, pasien diabetes harus bersiap-siap dengan melakukan konseling. Dokter akan melakukan pengkajian kontrol metabolik untuk mengetahui apakah gula darah pasien cukup baik untuk menjalani puasa. Pasien diabetes bisa saja puasa jika gula darahnya terkendali atau kadar gula darah kurang dari 180 mg/dl. Kondisi seperti itu memungkinkan penderita diabetes cukup sehat dan aman untuk berpuasa. Tapi jika kadar gula darah lebih dari 180 mg/dl, kondisinya jadi cenderung tidak aman untuk berpuasa karena di dalam urinenya akan terdapat gula. Gula yang banyak di dalam urine akan membuat penyandang diabetes sering buang air kecil. Efeknya, badan kekurangan air yang ditandai dengan haus, sehingga ia harus minum untuk mencegah dehidrasi. Jika dalam kondisi seperti itu ia berpuasa, maka bisa membuat tubuhnya menjadi lemah dan dapat berbahaya. "Jadi gula darahnya harus bagus dulu, jadi dipastikan pasien cukup kuat dan sehat untuk berpuasa," lanjut dr Wismandari. Selain untuk mengetahui kondisi gula darah, konseling pra Ramadan juga penting dilakukan untuk penyesuaian terapi selama berpuasa. Bagaimana pengaturan makan selama puasa? Asupan kalori dan gula darah sangat menjadi perhatian pada pasien diabetes. Oleh karena itu, pola makan selama berpuasa pun harus diatur dengan baik, agar gula darah tidak naik dan turun secara tiba-tiba. dr Wismandari memberikan beberapa tips pengaturan makan bagi pasien diabetes selama berpuasa, yaitu: 1. Makan makanan sehat dan seimbang 2. Menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur 3. Minum cukup, minimal 8 gelas 4. Porsi kalori: 50 persen saat berbuka puasa, 10 persen setelah tarawih, dan 40 persen saat sahur 5. Pilih karbohidrat kompleks yang butuh pembakaran lama saat sahur (8 jam), seperti beras merah, kacang-kacangan yang utuh, gandum. 6. Kurangi lemak dan perbanyak serat, dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur. "Jika gula darah turun menjadi 60 mg/dl atau kurang, gula darah sekitar 70 mg/dl di jam-jam awal puasa atau gula darah naik lebih dari 300 mg/dl (berisiko ketoasidosis), maka seseorang harus membatalkan puasanya," tutup dr Wismandari.

0 Comment:

Posting Komentar

#KancutKecilku